Makalah Pengertian Konsep Pendidikan dalam Al-qur’an
Agama Islam bukanlah agama yang dianut secara turun-temurun. Kebenaran agama Islam diyakini karena sesuai dengan pertimbangan akal
sehat. Misalnya, keyakinan tentang adanya Allah selain melalui keterangan dari
ayat-ayat Alquran, juga dapat dilihat dari makhluk ciptaan-Nya yang beraneka
ragam dan unik. Akal sehat meyakini, bahwa alam nyata ini tidak terjadi dengan
sendirinya, tentu ada penciptakan, yakni Allah.
Allah menciptakan alam semesta ini untuk kesejahteraan umat manusia.
Manusia disuruh untuk mengelola alam ini agar dapat dimanfaatkan guna keperluan
hidup mereka. Untuk mengelola alam ini tentu saja diperlukan akal. Allah
menyuruh manusia menggunakan akalnya.
Islam juga menghendaki umatnya untuk memiliki ilmu pengetahuan, baik ilmu
pegetahuan agama maupun ilmu pengetahuan umum. Dalam pandangan Islam, ilmu itu
tergolong suci. Ilmu merupakan barang yang sangat berharga bagi kehidupan
seseorang, Ilmu itu bagaikan lampu atau cahaya. Bahwa tidak dapat seseorang
berjalan di malam yang gelap, kecuali dengan lampu. Demikian pula halnya, tidak
dapat seseorang membedakan yang baik dengan yang buruk, kecuali dengan ilmu.
Pada zaman Nabi Muhammad Swt. pada permulaan abad VII Masehi negeri yang
terjauh yang terkenal di Arab adalah Cina tempat asal barang-barang mewah
seperti kain sutra, porselin atau keramik. Ilmu itu amatlah luas. Jika
dipelajari tidak pernah akan selesai. Selama bumi masih berpurtar, selama hayat di kandung badan, selama itu pula manusia memerlukan ilmu pengetahuan.
Islam tidak hanya cukup pada perintah menuntut ilmu, tetapi menghendaki agar
seseorang itu terus-menerus, melakukan belajar.
Manusia hidup di dunia perlu senantiasa menyesuaikan dengan alam, dan
perkembangan zaman terus berkembang, maka manusia akan tertinggal oleh zaman,
sehingga tidak dapat hidup layak sesuai dengan tuntutan zaman. Ilmu dunia yang
terlalu luas ini memungkinkan manusia tersesat. Oleh karena itu, perlu
diimbangi dengan ilmu agama untuk memilih dan memilih mana yang baik dan yang
benar, untuk mengetahui mana yang haram dan mana yang halal.
Untuk menjadikan kebudayaan yang islami maka jadikanlah Alquran dan Sunnah
sebagai sumber atau dasar dalam menentukan status undang-undang dan hukum
tindakan tersebut.
Ilmu pengetahuan bertujuan untuk mengonseptulisasikan fenomena-fenomena
alam dalam sebab-sebabnya, dalam uruan-urutan sebab akibat dan mencari
asas-asas umum. Suluruh proses ilmu pengetahuan dari 3000 tahun terakhir ke arah kepastian.
Sebab-sebab simbolis atau mitologis makin lama makin di ganti oleh sebab-sebab
yang pasti yang dapat di ferivikasikan. Dengan itu manusia menemukan tata
tertib objektif dalam kosmos yang “pretictable”: kejadian yang akan datang
dapat di hitungkan sebelumnya dan demikian di bimbing, dipergunakan atau
dihalang-halangi menurut keperluan yang lebih mendesak. Allah menyuruh manusia
untuk menuntut ilmu pengetahuan, tidak hanya ilmu agama, tetapi juga ilmu umum,
seperti ilmu alam, ilmu pasti, ilmu-ilmu sosial dan budaya serta teknologi.
Firman Allah :
Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu
Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di
antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam
warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat.
Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan
binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya).
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.
Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun. (Al-Faatir : 27-28)
Ilmu agama, seperti Ilmu tauhid, ilmu tafsir, ilmu hadits, serta ilmu
akhlak mengantarkan manusia dapat memahami agama Islam dengan benar dan
meyakininya, mengamalkannya dengan ikhlas, berakhlak mulia dan
perbuatan-perbuatan baik lainnya. Dengan demikian, apabila di suatu masyarakat
yang penduduknya memiliki pengetahuan agama yang baik, maka biasanya suasana
pada masyarakat yang demikian itu aman dan tentram.
Ilmu pengetahuan umum yang berhubungan dengan masalah-masalah keduniaan
juga manfaatnya bagi masyarakat tidak berbeda dengan manfaat ilmu agama,
asalkan digunakan sejalan dengan tuntunan agama. Manusia dengan akalnya
diberikan oleh Allah kemampuan untuk menyerap sejumlah ilmu pengetahuan,
walaupun hanya sedikit saja dibandingkan dengan kesempurnaan ilmu Allah, akan
tetapi tetap harus berpegang kepada kebenaran untuk mencari ridho Allah SWT.
pendidikan
Islam dapat diartikan sebagai studi tentang proses kependidikan yang didasarkan
pada nilai-nilai filosofis ajaran islam berdasarkan Alquran dan Sunnah Nabi
Muhammad Saw. Dengan kata lain ilmu pendidikan islam adalah ilmu pendidikan
yang berdasarkan syariat agama Islam.
Selain itu Ilmu
Pendidikan Islam tidak memiliki karakter yang sekuler sebagaimana yang terdapat
dalam budaya barat. kata “Islam” yang berada dibelakang Ilmu “Pendidikan”
selain menjadi sumber motivasi, inspirasi, sublimasi, dan integrasi bagi
pengembangan Ilmu Pendidikan, juga sekaligus menjadi karakter dari Ilmu
Pendidikan Islam itu sendiri. Islam yang menjadi karakter Ilmu Pendidikan ini
memberikan prinsip tentang keharusan berserah diri dan mengikuti perintah serta
aturan Tuhan jika ingin sukses (QS Yunus, [10]: 72
Artinya:
“Jika kamu berpaling (dari
peringatanku), Aku tidak meminta upah sedikitpun dari padamu. upahku tidak lain
hanyalah dari Allah belaka, dan Aku disuruh supaya Aku termasuk golongan
orang-orang yang berserah diri (kepada-Nya)".
Posting Komentar untuk "Makalah Pengertian Konsep Pendidikan dalam Al-qur’an"